Dukung Industri Kreatif, MM FEB UNAIR Gelar Workshop Pembuatan Lagu

JOSSTODAY.COM - MM FEB UNAIR menggelar Workshop CSR Pembuatan Lagu Spiritual untuk anak-anak Kampung Anak Negeri, di Aula UPTD Kampung Anak Negeri, Jalan Wonorejo 130, Surabaya, Sabtu (13/7).

Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengasah kemampuan anak-anak Kampung Anak Negeri dalam menciptakan lagu spiritual.

KPS MM FEB UNAIR, Gancar C. Premananto menjelaskan, lagu memiliki dampak yang kuat pada kondisi psikologi seseorang. Bahkan dalam dunia riset, jenis irama atau tempo musik akan mempengaruhi perilaku seseorang.

Lagu bertempo cepat, perilakunya akan juga terbawa cepat dan sebaliknya. Riset juga menunjukkan lagu yang memiliki pesan negatif seperti bunuh diri akan juga membawa kondisi pendengarnya depresi dan terbawa untuk ikut bunuh diri.

“Untuk itulah mengapa kami mengangkat pembuatan lagu spiritual dalam workshop CSR ini. Agar kita mampu menciptakan dan bernyanyi dengan lagu yang memberikan efek positif dan membahagiakan serta mengingatkan kita pada Sang Pencipta,” tuturnya.

Dia memaparkan, secara umum, manusia suka dengan irama. Sejak kecil mereka biasa ditimang orang tua dengan dinyanyikan lagu ataupun ayat-ayat Al Qur'an yang juga berirama.

“Nah ketika dewasa, seringkali lagu-lagu yang kita nyanyikan adalah lagu galau, yang bahkan bukan merupakan cerita hidup kita sendiri. Contoh, lagu 'sadis'nya Afgan, yang sering dinyanyikan orang yang tidak pernah mengalami peristiwa dijadikan sarana pelampiasan cinta. Atau ‘Surat Cinta untuk Starla’ oleh Virgoun, dimana kita sering menyanyikan padahal kita tidak pernah mengenal Starla,” ujar Gancar.

“Beberapa lagu mengajak kita galau dengan penghayatan alias baper. Padahal penghayatan dapat berbahaya karena menjadikan apa yang kita nyanyikan dapat menjadi seperti ungkapan doa. Maka saya berusaha menyampaikan bahwa kita semua pada dasarnya dapat membuat lagu, walaupun tidak paham musik dan not, seperti saya. Dan ketika membuat lagu, buatlah seperti bercerita. Certita yang disampaikan harus memiliki pesan moral dan aspek mengingat pada Tuhan,” imbuhnya.

*Butuh Proses Spiritual dalam Pembuatan Lagu*

Gancar berpendapat dalam membuat lagu spiritual, diperlukan juga proses spiritual di dalamnya. Tapi, secara umum, mengingat Tuhan adalah dalam semua kondisi. Maka demikian juga menciptakan lagu bisa kapan dan dimana saja.

“Melalui proses ini, saya pun berhasil menciptakan beberapa lagu. Lagu yang saya ciptakan dan didaftarkan karya ciptanya adalah 'Azarine' untuk mengenang almarhumah putri saya. ‘Kita Berdua' untuk ulang tahun pernikahan saya dan istri. 'Sholawat kangen' sebagai doa agar kita dipertemukan dengan Nabi Muhammad saw,” tuturnya.

“Kemudian ‘Kala Cinta Tak Berbalas' tuk mengingatkan saya selalu belajar ikhlas kepada siapapun yamg tidak membalas kebaikan yang kita berikan. Semua lagu ciptaan saya tersebut gratis. Dapat dinikmati di Youtube dan Soundcloud, dengan nama Gancar Project,” sambungnya.

Gancar juga menjelaskan, konsep lagu spiritual adalah lagu yang diarahkan untuk menenangkan dan membahagiakan diri serta mengkaitkan segala hal dengan Tuhan. “Lagu rohani dapat dinyatakan sama dengan lagu spiritual. namun secara umum, lagu rohani sama seperti lagu religi, biasanya berkaitan dengan agama tertentu saja dan tidak bersifat umum,” terangnya.

*Anak-anak Kampung Anak Negeri Ditantang Ciptakan Lagu Sendiri*

Acara ini disebut Workshop CSR, karena anak-anak UPTD Kampung Anak Negeri diajak dan ditantang untuk menciptakan lagunya sendiri dengan kisahnya sendiri. Karena pasti kisah hidup mereka penuh dengan pengalaman spiritual dan bisa dijadikan inspirasi bagi masyarakat umum untuk mengambil bagian dalam program-program KANRI. Tentunya tetap dikaitkan dengan masalah Ketuhanan.

“Karya terbaik akan dibantu pihak Good and Cool untuk proses rekaman, pembuatan video klip, hingga promosi, salah satunya memanfaatkan kanal di YouTube. Semua dana pembuatan lagu terbaik akan ditanggung,” tegasnya.

Selain Gancar C Premananto, ada dua pembicara lagi dalam acara ini. Mereka adalah Henrico Seno Putra, arranger dan pencipta lagu, serta Dr Sri Hartini dosen manajemen FEB UNAIR.

“Henrico Putra akan menyampaikan bahwa bermusik saat ini lebih mudah. Dengan kecangggihan teknologi, semua jenis musik dapat dibuat secara individual,” tutup Gancar. (is/pr)

Sumber : http://www.josstoday.com/read/2019/07/13/53355/Dukung_Industri_Kreatif__MM_FEB_UNAIR_Gelar_Workshop_Pembuatan_Lagu#.XSlvdkKT3eI.whatsapp

Hits 1404