Pemandangan menarik terlihat di halaman parkr di depan gedung MM FEB Unair Kamis 15 September 2016.. Yang biasanya terlihat parkiran mobil mewah, ternyata terdapat beberapa becak yang terparkir. MM FEB Universitas Airlangga sekali lagi mengadakan acara yang inovatif. Sebagai bentuk dari acara peringatan Ultah MM FEB Unair ke-23 dan peringatan Hari Raya Idul Adha, Diberi nama “Dhahar Sate bareng Abang Becak” MM FEB Unair menjamu puluhan pengemudi becak untuk makan siang bersama. Selain makan bersama, aktivitas dilanjutkan dengan sholat jamaah, pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh salah seorang Pengemudi Becak dan yang menarik adalah menkaji konsep rezeki dari sudut pandang pengemudi Becak.
Sebagai pembicara adalah para pengemudi becak, yang menyampaikan makna rezeki. Di tengah kondisi perkembangan jaman yang menjadikan posisi mereka terpinggirkan. Hadirnya aplikasi layanan transportasi melalui internet, menjadikan jasa transportasi becak bukan menjadi pilihan utama bagi konsumen. Ketidakmenentuan konsumen yang naik becak setiap harinya, serta banyaknya konsumen yang tega tidak menipu naik becak gratis, menjadikan memaknai konsep rezeki menjadi hal menarik untuk dipahami.
Banyak hal yang ternyata dapat digali dari para pengemudi becak, diantaranya; adalah bahwa rezeki bukan hanya masalah harta, anak yang sholeh, diberikan sehat dan hidup juga bagian dari rezeki yang mereka syukuri. Mereka juga meyakini bahwa rezeki adalah penuh keajaiban, sebagaimana halnya keajaiban rezeki dari kaki Nabi Ismail as, padahal usaha tidak kenal lelah mencari rezeki dilakukan oleh ibunya Hajar.
Hal lain yang muncul adalah berkaitan dengan manajemen spiritual, yakni menjadikan aktivitas bekerja adalah sebagai bentuk ibadah. Dimulai dari hal sederhana yakni berwudhu sebelum mulai bekerja.
Berbagai hal di atas menjadikan acara makan siang bersama Pengemudi Becak menjadi penuh makna bagi semua peserta. Dan juga memberikan efek pembelajaran manajemen spiritual serta ekonomi informal bagi MM FEB Unair.
