Bagaimana persepsi dan perspektif mahasiswa asing terhadap Indonesia, khususnya dari dosen dan mahasiswa Perancis?
Acara kerja sama antara FEB Unair, FIB Unair dan Program Magister Internasional Le Havre Universite, pada tanggal 23 Juli 2019 lalu memunculkan isu tersebut. Tidak kurang 6 mahasiswa Perancis yang magang di berbagai perusahaan Surabaya, dan juga Vice President for International Relationship, Mikhael Hauchechorne, serta Direktur Magister Le Havre Darwis Khudori menyampaikan berbagai opininya.
Acara yang diawali dengan pembukaan dari Wakil Rektor, Prod Amin .... menyatakan bahwa keterbukaan dari Universitas di era global memang menjadi hal serius yang sedang ditangani Universitas Airlangga dengan lembaganya Airlangga Global Enggagement. Dilanjutkan berbagai paparan dari Dekan FIB Unair Diah Ariani Arimbi PhD. ,tentang pentingnya pemahaman masalah diversitas dan cross cultural.
Dr Gancar C. Premananto, selaku KPS MM FEB Unair, yang pada saat acara menjadi perwakilan dari FEB Unair, menggantikan Prof. Dr. Dian Agustia, SE. Ak. menyampaikan kesimpulannya tentang CDI dan spiritualitas yang mendasarinya. CDI yang dimaksud adalah Change, Diversity dan Innovation yang bisa dipelajari dari para Nabi, antara lain Nabi Adam as, Nabi Sulaiman as, dan Nabi Muhammad saw.
Para mahasiswa Perancis diantaramya menyampaikan paparannya tentan ekoturisme, sampah, serta kuliner di Indonesia. Sedang 10 mahasiswa Indonesia yang juga presentasi, selain membahas tentang Indonesia, juga membahas mengenai temuannya tentang budaya di berbagai negara lain.
Acara yang berlangsung padat mulai pagi hingga malam hari membawa wacana yang menarik, bahwa manusia memang diciptakan berbeda untuk dipelajari dan dipahami, dan bukan diperselisihkan. (gcp)